Muhamad Yasin
Muhamad Yasin
  • Jan 25, 2022
  • 6760

Hanya Karena Tunggak Uang Komite, Guru di Nagekeo Sita dan Gadai Hp Siswa

Hanya Karena Tunggak Uang Komite, Guru di Nagekeo Sita dan Gadai Hp Siswa
Ilustrasi.net

NAGEKEO - ​Dunia pendidikan di Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT kali ini kembali dihebohkan dengan tingkah laku seorang guru dengan sikap arogan kepada siswa nya hanya karena persoalan uang komite.

Sikap arogan oknum guru lantaran uang komite ini, bukan mengenai kekerasan fisik melainkan ia berani mengambil keputusan sepihak menyita Handphone (Hp) milik siswa nya MKS (15) lalu menggadaikannya dengan harga 500 ribu rupiah dengan alasan uang tersebut akan digunakan sebagai pembayaran tunggakan komite.

Oknum guru ini berinisial FW, dia mengajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Aesesa-Danga. Sikap tidak terpuji lainnya juga dari FW, dia menggadai Hp itu tanpa melalui persetujuan orangtua MKS.

Kepada wartawan MKS menceritakan kronologis Hp miliknya yang digadai oleh FW. Bahwa pada saat itu, FW mengarahkan dirinya untuk menandatangani Surat Perjanjian Gadai HP. Namun, karena dicampuri rasa takut akan hinaan FW kepada dirinya kembali dilontarkan, ia pun terpaksa menuruti perkataan itu.

"Awalnya guru mata pelajaran sita Handphone saya pada hari Kamis 21 Januari 2022 dan diberikan ke ibu wali kelas (FW). Hari Sabtu 23 Januari 2022, si ibu FW ini bertanya kepada saya "kamu mau jual HP" Akhirnya saya terpaksa turut saja karena saya takut dihina setiap hari, " jelas MKS, Senin (24/01/2022) di rumah orangtuanya di Lape.

MKS mengaku, ia baru sadar Hp miliknya telah digadai oleh FW, ketika FW menyambanginya di rumah untuk meminta agar dirinya membubuhkan tanda tangan pada kertas yang isinya adalah naskah surat pernjanjian gadai.

"Saya kaget ketika Hp saya ternyata sudah digadai dan saya harus tanda tangan surat pernjajian gadai HP, " sebutnya.

Tak terima dengan sikap arogan oknum guru lantaran mengambil keputusan sepihak terhadap Hp milik anaknya, Wellem Sine mengaku akan melaporkan persoalan ini ke pihak berwajib.

"Yang jelas kami sebagai orang tua kesal dengan tindakan ibu tersebut yang menggadai HP anak kami. Masalah uang sekolah tetap kita bayar, bukan tidak bayar. Kalau ibu itu masih mengelak, saya akan lapor pihak berwajib, " ucapnya.

Hingga berita ini diturunkan, FW belum dapat dikonfirmasi melalui panggilan seluler prabayar karena nomor kontak nya diluar jangkauan. Upaya konfirmasi melalui WhatsApp pun juga hasilnya tetap sama, pesan yang dikirim kepadanya masih tetap contreng satu.

Penulis :
Bagikan :

Berita terkait

MENU