Muhamad Yasin
Muhamad Yasin
  • Aug 8, 2021
  • 3061

KMP Sangke Palangga Alami Pecah Bagian Pisang Lambung Akibat Dihempas Gelombang

KMP Sangke Palangga Alami Pecah Bagian Pisang Lambung  Akibat Dihempas Gelombang
KMP Sangke Palangga

NAGEKEO - Kapal Motor Penumpang (KMP) Sangke Palangga rute pelayaran Bira, Jampea, dan Marapokot mengalami pecah pada pisang lambung kapal akibat dihempas gelombang laut sehingga berbenturan dengan tempat sandaran kapal (Fender) di pelabuhan Marapokot, Kabupaten Nagekeo. Sabtu (07/08/2021).

Pecahnya pisang pada lambung kapal tersebut, disebabkan ketiadan dapra yang terpasang pada fender di Pelabuhan ASDP Marapokot sebagai sefty utama atau perlindungan kapal dari benturan.

Hal itu disampaikan Kapten Kapal KMP Sangke Palangga, Eko Wiyono kepada indonesiasatu.co.id  Sabtu  (07/08/2021), melalui komunikasi telepon. Eko menyebutkan, sebelum bersandar di Pelabuhan Marapokot,   pihaknya melakukan labuh darurat yang jaraknya tidak jauh dari tujuan sandar yakni sekitar 1 mil dari jarak pelabuhan Marapokot.

Kata Eko, hal itu dilakukan guna mengamati titik jemu gelombang pada kondisi puncak pasang surut air laut dibandingkan kondisi pasang naik yang dimana saat ini gelombang pasang tersebut kurang bersahabat dan tidak memungkinkan untuk bersandar dengan waktu cukup lama.

"Ya itu, fender dermaga tidak ada dapra nya kita pakai dapra kapal itupun habis, hancur semua. beton lawan besi ya hancur besi makanya pisang-pisang pecah nanti di las kembali setelah di Bira, " tutur Eko.

Eko mengaku, berapa kali bersandar di Pelabuhan Marapokot, asal muasal persoalan pada kondisi cuaca seperti sekarang terletak pada fender yang tidak mempunyai dapra. Dimana, ketika ketiadaan dapra sasaran hempasan gelombang dan hempasan angin adalah kapal dan juga pisang-pisang pada lambung kapal.

"Kalau ada dapra seperti pelabuban pada umumnya, nggak sampai begini nggak sampai robek (pisang kapal) kuncinya prasarana kepelabunnya dalam hal sefty kapal bisa diprioritaskan lagi khususnya dapra. Termasuk dengan kaitan persyaratan pelayaran juga yang pertama adalah penumpang kasian juga kalau mau embarkasi sulit dan termasuk penumpang yang akan turun juga, " jelasnya.

Eko juga meminta sembari berharap, pihak Pemerintah Kabupaten Nagekeo menyikapi persoalan prasarana pelabuhan utamanya sarana pelabuhan ASDP yang berkaitan dengan posisi sandar guna kenyamanan berlabuh meski kondisi alam terjadi seperti saat sekarang.

Sementara itu Frumen Siku, Kepala Bidang ASDP Marapokot menuturkan, pihak ASDP saat ini telah menganggarkan dan telah dilakukan tender tekait proyek pengembangan dan perbaikan fasilitas di pelabuhan ASDP Marapkot.

Frumen juga menyanggahi, alasan stagnannya pengerjaan proyek pengembangan Pelabuhan yang telah ditenderkan. Yakni salah satunya adalah penerapan PPKM yang masih diperpanjangkan oleh Pemerintah. Mengingat, kata Frumen, kebutuhan pendukung pengerjaan proyek tersebut sebagian besar didatangkan dari Jawa.

"Kita tahun 2021 sekarang ini, artinya kita sudah mengamini hal itu dan itu semua sudah ditenderkan. Harusnya andaikan tidak bertepatan dengan situasi PPKM sudah bisa dipasang, tapi karena situasi PPKM, teman-teman rekanan kita barangnya diambil dari Jawa sehingga sampai belum dipasang, " jelas Frumen.

Lanjutnya, apabila situasi telah normal Diri-nya berkomitmen akhir Agustus 2021 proyek tersebut akan dimulai pengerjaannya. Dia juga mengutarakan, jika kondisi laut masih kurang bersahabat untuk kedatangan KMP Sangke Palangga pada pekan depan nanti, rencananya akan diarahkan bersandar di Pelabuhan Niaga.

"Kalau situasi seperti ini, saya sudah koordinasi bersama teman-taman Syahbandar asal kalau ada kendaraan yang bisa diturunkan kita akan berlabuh tahan di Pelabuhan Niaga. Hanya yang penting kita amankan kendaraan-kendaraan telebih dahulu di Pelabuhan ini, sedangkan barang-barang kita kondisikan ke Pelabuhan Niaga, " Pungkasnya.

Penulis :
Bagikan :

Berita terkait

MENU