​Peletakan Batu Pembangunan Gereja Paroki Kristus Raja Jawakisa, Bupati Don: saya ingin katakan ada Ring of the Rendu

    ​Peletakan Batu Pembangunan Gereja Paroki Kristus Raja Jawakisa, Bupati Don: saya ingin katakan ada Ring of the Rendu
    Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do menyampaikan sambutannya dalam kegiatan peletakan batu pertama

    NAGEKEO - Uskup Agung Ende Mgr.Vincentius Sensi Potokota melakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gereja Paroki Kristus Raja Jawakisa Kecamatan Aesesa Selatan Kabupaten Nagekeo, NTT.

    Acara peletakan batu pertama tersebut diawali dengan ibadat sabda pemberkatan yang dipimpin langsung oleh yang mulia Uskup Agus Ende Mgr. Vincentius Sensi Poto Kota dan didampingi beberapa imam konselebran.

    Setelah ibadat pemberkatan dilanjutkan dengan acara ritual adat peletakan batu oleh tokoh adat Bapak  Benyamin Laki dari suku Woe Ebu Tuza, Sao Peti Piri Nago Nua, Bola Pare Isi Uwi. 

    Ritual tersebut bertujuan untuk momohon izin kepada para leluhur agar secara bersama sama memberikan dukungan dan merestui pembangunan gereja. 

    Bukti dukungan penuh dari para leluhur dan tokoh adat secara nyata adalah telah diserahkannya tanah seluas kurang lebih 2, 5 ha untuk pembangunan gereja tersebut.

    Ritual adat diakhiri dengan peletakan batu pertama oleh yang mulia Uskup Agung Ende Mgr.Vincentius Sensi Potokota yang disaksikan oleh Bupati Nagekeo dan para undangan lainnya.  Peletakan batu pertama tersebut sebagai tanda dimulainya pembangunan Gereja Kristus Raja Jawakisa.

    Ketua Panitia Pembangunan Gereja, Fransiskus Sina diawal sambutan singkatnya, beliau menyapa para tokoh-tokoh adat setempat, seluruh elemen masyarakat serta para undangan.

    Ia juga menyampaikan terima kasih  dan rasa hormat kepada semua yang terlibat dalam pembangunanGereja Kristus Raja Jawakisa.

    Pada kesempatan tersebut, Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do dalam sambutan nya  menyampaikan ucapan terima kasih kepada para tokoh adat dan  para pemilik tanah yang sudah merelakan dan memberikan tanah kepada pihak gereja. "Bukan hanya untuk kepentingan gereja semata tetapi saya sebagai Bupati, sebagai Kepala Daerah selain melihat dari sisi spiritual, saya juga melihat dari sisi geografis pariwisata.  Di mana letak Gereja Kristus Raja tersebut berada tepatditengah-tengah pulau Flores.Hal ini akan menjadi daya tarik wisata rohani yg dapat memikat siapapun yg datang ke Nagekeo terutama di Jawakisa. Selama ini kita hanya mengenal Ring of the Kawa, Ring of the Mbay, Ring of the Ebulobo maka kali ini saya ingin katakan ada Ring of the Rendu, " kata Don Mengakhiri sambutannya. 

    Yang Mulia Uskup Agung Ende Mgr. Vincentius Sensi Potokota pada kesempatan tersebut, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembangunan gereja adalah ikon kita umat kristiani. 

    "Peletakan batu yang biasa orang kenal dengan sebutan batu penjuru, batu karang yang kokoh itu harus ada kerja sama yg kuat antara kita semua.

    Kita jangan melihat siapa yang berperan lebih atau siapa yg kurang berperan tetapi ini semua adalah bentuk partisipasi setiap orang dalam melaksanakan rencana kita bersama. 

    Saya tidak menyebutkan ini rencana gereja tetapi saya menyebutkan rencana kita bersama.

    "Batu dan pasir tidak akan merekat kalau tanpa semen. Besi beton tidak bisa berdiri tegak tanpa kawat pengikat, begitupun untuk bangunan gereja yang  menjadi rumah ibadah kita yang menjadi ikon kita umat kristiani. Tidak bisa berdiri kokoh tanpa kerja sama yang baik dari semua pihak.

     Untuk itu, pada kesempatan yang penuh iman ini saya mengucapkan limpah terima kasih kepada semua pihak yang dengan caranya masing-masing telah mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan Gereja Kristus Raja.

    Dalam rencana kami, kabupaten Nagekeo akan menjadi kabupaten yang memiliki kevikepan sendiri.

    Di akhir sambutannya Uskup Sensi juga menyinggung dan membayangkan apabila waduk lambo yang dalam rencananya juga akan dibangun.Uskup mengajak semua masyarakat, pemerintah untuk sama-sama satu pemikiran.

    "Melihat dari keadaan alam Jawakisa yg cukup gersang ini, terlepas dari pro dan kontra, alangkah baiknya juga kalau waduk lambo ini ada disekitar kita, maka alam kita ini juga akan menjadi lebih indah dan akan menjadi rahmat bagi banyak orang. Dengan restu dan kehendak Tuhan makatidak mustahil semua rencana kita akan terkabulkan, " kata yang Mulia Uskup Agung Ende.

    Hadir pada acara tersebut, Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do,  Wakil Bupati Nagekeo Marianus Waja, Romo Vikep, Pastor Paroki Kristus Raja Jawakisa Pater Kamilus Ndona, serta para imam konselebran, Tokoh umat yang juga adalah mantan Bupati Nagekeo Elias Djo,  Anggota DPRD Kabupaten Nagekeo Antonius Moti,  Isidorus Goa, Camat Aesesa Selatan Isakh Beby, Pimpinan Perangkat Daerah,  para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, umat paroki Jawakisa,  OMK Jawakisa serta para tamu undangan lainnya.

    Muhamad Yasin

    Muhamad Yasin

    Artikel Sebelumnya

    Turun Lagi, Covid-19 di Kabupaten​ Nagekeo...

    Artikel Berikutnya

    Balai Pertemuan Masyarakat Desa Ladolima...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Revolusi Penulisan Rilis Berita dengan Bantuan Artificial Intelligence (AI)
    Semangat Tak Kenal Lelah, Satgas TMMD Kodim 1805/Raja Ampat dan Warga Terus Bangun RTLH Meski Panas Terik Menghadang
    Bakamla RI Lepas KN. Pulau Dana-323 untuk Muhibah ke Vietnam dan Singapura
    Panglima TNI Dampingi Presiden RI Buka Peparnas XVII Solo 2024
    Heboh Gelar Doktor Honoris Causa dari Perguruan Tinggi Ilegal, Hendri Kampai: Prestise atau Prestasi Palsu?

    Ikuti Kami